Rabu, Oktober 22, 2008
Fuh...Hampir Saja...
Senin, Oktober 20, 2008
MISTERI LINTASAN LURUS
Masih ada sifat menakjubkan lain dari sistem ekolokasi kelelawar atau perangkat untuk menentukan tempat dengan gema. Pendengaran kelelawar telah tercipta sedemikian rupa sehingga ia tidak dapat mendengar suara lain selain dari yang dipancarkannya sendiri. Rentang frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini karena Efek Doppler, sebuah istilah ilmiah di bidang fisika tentang gelombang suara. Menurut Efek Doppler, jika sumber suara dan penerima suara keduanya sama-sama tak bergerak, maka penerima akan mengindera frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar. Jika ini yang terjadi, maka kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar pantulan suaranya dari lalat yang bergerak menjauh.
Akan tetapi, hal tersebut tidak pernah menjadi masalah bagi kelelawar karena ia menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah memahami Efek Doppler. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah rentang suara yang tak terdengar oleh sang kelelawar. Jadi, bagaimana pengaturan ini terjadi?
Di dalam otak kelelawar, terdapat dua jenis neuron (sel saraf) yang mengendalikan perangkat
penginderaan dengan gelombang suara milik kelelawar. Sel saraf jenis pertama mengindera suara ultrasonik (suara di atas jangkauan pendengaran kita) yang terpantul, dan jenis yang kedua memerintahkan otot menghasilkan jeritan untuk membuat gema penentuan tempat. Kedua jenis sel saraf ini seolah bekerja sama dalam suatu kesesuaian sempurna sehingga penyimpangan amat kecil dalam sinyal terpantul akan memperingatkan sel jenis kedua dan menghasilkan frekuensi jeritan senada dengan frekuensi gema. Karenanya, tinggi nada suara ultrasonik kelelawar berubah menurut keadaan sekitarnya untuk mendapatkan daya guna sebesar-besarnya.
Sistem sonar atau perangkat penentuan keberadaan benda dan tempat melalui pantulan suara kelelawar tersebut sungguh rumit dan sempurna di setiap rinciannya. Karenanya, hal ini tidak mungkin dapat dijelaskan dengan proses evolusi melalui mutasi acak tak disengaja. Keberadaan serentak semua bagian sistem itu mutlak diperlukan agar dapat bekerja dengan baik. Selain harus mengeluarkan suara bernada tinggi, kelelawar juga harus mengolah sinyal terpantul, terbang berkelak-kelok, serta menyesuaikan jeritan sonarnya. Semua ini dikerjakan pada saat yang sama. Sudah pasti semua ini tidak dapat diterangkan sebagai peristiwa tanpa sengaja. Sebaliknya, ini pertanda pasti tentang betapa sempurnanya Allah menciptakan kelelawar.

Penelitian ilmiah lebih jauh mengungkap contoh-contoh baru serangkaian keajaiban pada penciptaan kelelawar. Melalui setiap penemuan baru yang menakjubkan, dunia ilmu pengetahuan mencoba memahami bagaimana sistem ini bekerja. Sebagai contoh, penelitian baru terhadap kelelawar telah mengungkap temuan yang amat menarik dalam tahun-tahun belakangan. Beberapa ilmuwan yang ingin menguji sekelompok kelelawar yang tinggal di suatu gua, memasang pemancar pada beberapa anggota kelompok kelelawar itu. Kelelawar-kelelawar pun teramati meninggalkan gua di malam hari dan mencari makan di luar hingga fajar. Para peneliti menyimpan rekaman perjalanan ini. Mereka menemukan bahwa sebagian kelelawar melakukan perjalanan sejauh 50-70 kilometer dari gua tersebut. Temuan paling mengejutkan adalah mengenai kepulangannya, yang dimulai sesaat sebelum terbit matahari. Semua kelelawar terbang pulang dalam garis lurus ke gua masing-masing dari titik mana pun mereka berada. Bagaimana kelelawar dapat mengetahui di mana dan sejauh mana jarak keberadaan mereka dari gua asal mereka?
Senin, Oktober 13, 2008
Fuh..Abis lebaran..rasanya ada yg hilang


Ya udah,akhirnya qt naik smua.. Pas masuk,,emang penuh banget,,padahal,,ni kreta melawan arus mudik,,kudunya agak lengang,,nah aku jalan aja,,sambil nyariin buat kakak tempat duduk,,cuma dah beberapa gerbong jalan,,kagak ada,,ampe akhirnya ktemu gerbong makan.. Trus ada petugas Kreta Apinya gt,,dia bilang "Rombongan ya?? Mau ndak dapet tempat duduk tapi nambah 5000.." trus aku nengok ke blakang,,"gmn,mau ndak?" Trus mreka pada ngangguk..Ya deal deh jadinya.. Qt khirnya dapet tempat duduk,,Plus nambah lagi (*Aduh,padahl dah di budget biar sisa 20rb buat naek ojeg ntar dari stasiun bekasi)..selama kreta jalan,,yah ngobrol ma orang di sebelah,,ngemil,,brusaha nyari posisi tidur yg PW (*tp susah)... Akhirnya nyampe stasiun bekasi,,dan cm aku doank yg turun...nyampe stasiun,,ku telpon ke rumah..mo bilang,"Yah,,uang ojeknya nambah ya,,dayu dah tekor nih".... nyampe dirumah tuh jam 02.40 kira2...lumayan cepet kan untuk sebuah kreta ekonomi (*Ktnya, kreta progo kcepatannya bs ampe 110 km/jam!!, tp klo malem2 doank kyknya, soale an dikejar ma kreta argo dari stasiun Solo Balapan dan lainnya)..Nyampe umah tidur 1 jam,,trus sahur,,abis shalat,tidur lagi...
Kluarga tdnya mau lebaran di Bekasi.tapi mendadak Bilang "Ayo kita pulang,,nggk enak ma mbah,,mosok anake ora mulih bar stahun sepisan"...yah,,akhirnya qt pulang pd tanggal 29 skitar jam 10.00... Make mobil yg di pinjemin ma Ex Bos bokap gw...



Teman2..Mari kita kembali belajar dengan Giat!!!!
Rabu, Oktober 08, 2008
3G Sebagai Pembentuk Komunitas Bergerak
Bagaimana teknologi 3G yang kita kenal kini bisa lahir dan menjadi demikian popular? mari kita simak sedikit bagaimana aplikasi ini sudah berevolusi menjadi penggerak komunitas baru.
Teknologi telekomunikasi telah berkembang dengan pesat dengan wawasan yang juga meluas ke berbagai bidang. Momen penting ketika percepatan perluasan itu terjadi dimulai sejak akhir tahun 80-an yaitu ketika Internet mulai digunakan oleh masyarakat. Sebelum menjadi sarana publik, sudah menjadi rahasia umum kalau suatu teknik telekomunikasi baru telah dikembangkan didalam komunitas riset di Amerika Serikat.
Meredanya ketegangan antara Blok Barat dan Timur, nampaknya membuka peluang bagi konversi besar-besaran teknologi yang semula berada dibawah payung program militer menjadi program-program sipil. Internet tidak luput dari situasi demikian, ia lahir sebagai salah satu hasil dari proses konversi teknis militer dan sipil sebagai sarana telekomunikasi baru.
Abad Digital
Di era yang hampir bersamaan, sekelompok ilmuwan fisika energi tinggi lainnya menemukan cara-cara baru untuk menampilkan dokumen dengan kemampuan saling terkait. Maka lahirkan WWW yang dibuat oleh Tim Berners Lee dari Laboratorium Fisika CERN, Jenewa, Swiss, sebagai media publikasi baru. Popularitas WWW yang didukung oleh generasi browser pertama Netscape semakin meledakkan popularitas teknologi internet. Lantas, dengan sangat cepat, integrasi teknologi tradisional Internet e-mail, file transfer, dan WWWeb membawa umat manusia ke abad digital yang lebih nyata, lebih mampu untuk dimanfatkan bagi kepentingan umum, lebih warna-warni, dan tentunya lebih menyenangkan.
Dalam waktu yang cepat, negara berkembang seperti Indonesia akhirnya mengadopsi perkembangan teknologi Internet dan digunakan untuk berbagai tujuan serta fungsi yang erat kaitannya dengan telekomunikasi.
Ketika teknologi telekomunikasi bergerak dan personal juga mengalami percepatan perkembangan karena perangkat lunak maupun kerasnya mendukung untuk itu, pola-pola baru peluang bisnis mulai muncul. Salah satu cirinya adalah menyatukan semua fitur telekomunikasi yang berkembang saat itu menjadi faktor pemungkin baru untuk menggerakkan cara-cara baru manusia berkomunikasi sekaligus meningkatkan berbagai peluang bisnisnya. Catatan khusus kemudian dilekatkan pada perangkat telekomunikasi bergerak ini yaitu personalisasi perangkat. Dengan dihimpunnya semua fitur di wilayah personal, upaya ekonomisasi dari pasar yang secara tradisional telah ada menghadapi tantangan sekaligus juga peluang baru karena telah terjadi perubahan proses dan paradigma bisnis besar-besaran. Semua perubahan itu terkait dengan bagaimana manusia secara personal maupun kelompok tetap bisa bertahan dan bermakna di masa depan yaitu didalam kehidupan berbasis pengetahuan dengan dijitalisasi.
Dalam kehidupan basis digital, dimanapun bidang penerapannya, model interaksi dapat dibedakan menjadi empat macam. Interaksi dapat terjadi baik secara one to one, one to many, many to one, maupun many to many. Dari keempat model komunikasi inilah upaya manusia secara individual maupun kelompok secara tiba-tiba berada dalam ceruk yang sama dengan kepentingan yang sama juga.
Komunitas
Akhirnya, semua itu disatukan didalam satu istilah kunci yang kelak dikenal dan berkembang dengan luas di kalangan pengguna internet maupun sarana telekomunikasi bergerak. Akan tetapi, istilah ini mungkin realisasinya masih terhitung baru bagi para operator maupun pengguna sarana telekomunikasi bergerak. Ia adalah Komunitas dengan segala makna , arti , penerapannya dan pernak pernik lainnya. Dan komunitaslah yang merupakan salah satu faktor pemungkin yang sifatnya generik dari keberhasilan penerapan teknologi telekomunikasi bergerak seperti teknologi 3G maupun perkembangan teknis lainnya di masa depan.
Dalam formatnya yang ideal, sebuah komunitas –apapun sarana pemungkinnya - adalah suatu kumpulan individu yang saling berinteraksi dan kerjasama. Apakah komunitas itu dikelola oleh suatu organisasi yang profesional atau cuma sekedar dikelola secara amatir oleh pribadi-pribadi yang menyukai satu topik tertentu, keberhasilan akhirnya tergantung pada intensitas telekomunikasi dan nilai dari data, informasi, pengetahuan dan tindakan yang dapat dilakukannya.
Semakin tinggi interaktifitas yang dilakukan secara bersama-sama, maka semakin besar juga manfaat yang dapat diraih oleh anggota komunitas. Sehingga dalam jangka panjang seluruh anggota komunitas justru akan lebih berperan untuk menghidupkan komunitas tersebut. Dalam hal ini, tingkat partisipasi aktif dari masing-masing anggota komunitas menjadi mutlak diperlukan.
Ketika semakin tumbuh, komunitas pun pada akhirnya memerlukan penanganan yang lebih menjamin konsistensinya sebagai sarana yang tetap hidup. Iapun perlu orang-orang yang lebih profesional untuk meningkatkan fungsionalitas dan manfaat dari komunitasnya. Baik bagi anggotanya maupun bagi masyarakat lainnya yang telah menjadi mitra dari kelangsungan hidup komunitas sebagai suatu organisasi yang lebih berdaya guna.
Di lain pihak, konsistensi untuk menjaga sarana komunitas tersebut agar tetap bermanfaat dan bisa menghidupkan anggota-anggotanya atau memotivasi anggotanya agar dapat menggunakan sarana dan fasilitas yang sudah disediakan menjadi suatu syarat perlu. Memang akhirnya diperlukan suatu upaya timbal balik yang aktif baik bagi pengelola sarana komunitas online tersebut maupun bagi anggota-anggota yang memanfaatkan semua fitur yang tersedia maupun fitur yang mungkin bia dikembangkan lebih jauh dengan manfaat-manfaatnya.
Semakin banyaknya sarana yang dapat disediakan didalam jejaring komunitas, memungkinkan sebuah komunitas lahir dari upaya pribadi atau perorangan maupun sebagai suatu upaya kelompok. Karena itu, pada awalnya suatu komunitas dapat berkembang dari upaya pembuatnya atau penggagasnya, dan kemudian berkembang lebih luas lagi ketika anggota komunitas mulai menemukan identitas komunalnya, baik di dunia online, offline, maupun mobile-community. Kalau sudah memasuki tahap ini, maka perkembangan komunitas tergantung pada aktivitas anggota-anggotanya karena sudah tidak memungkinkan untuk dikelola sendirian.
Dapatkah pola pengembangan komunitas ini diterapkan di mobile-community berbasis 3G maupun teknik komunikasi lainnya.SSaya bilang dapat. Dan hal ini memerlukan suatu strategi dimana operator seluler sebagai faktor pemungkin harus lebih terlibat aktif didalam pengembangan komunitas tersebut. Operator juga harus dapat mengakomodasikan kemampuan individu untuk membangun komunitas bukan sekedar pada kelompok tertentu saja. Apalagi kalau mengingat bahwa sarananya adalah sarana personal yaitu ponsel sebagai alat utamanya dimana potensi dan kemampuan individual sejatinya terhimpun.
Operator perlu membangun dan mengelola sarana munculnya komunitas baik oleh perorangan maupun kelompok dalam koridor penggunaan sarana dan fasilitas yang dikelolanya sebagai ladang bisnis. Tanpa keterlibatan langsung operator, pengguna teknologi 3G tidak akan bertahan lama karena tidak ada alasan yang cukup kuat untuk tetap menggunakan teknologi yang relatif masih mahal itu secara berlebihan atau diluar kebutuhan pribadi yang masih sempit.
Tujuan pengembangan komunitas 3G sejatinya adalah meluaskan minat personal dalam koridor-koridor baru dimana seseorang bisa mengaktualisasikan dirinya dan juga bisa mengambil manfaat yang lebih nyata ketika teknologi baru tersebut digunakan.
Kalau fungsi-fungsi komunitas telah terbangun, maka pasar pun terbentuk dalam lingkungan yang lebih menguntungkan, baik bagi operator sebagai penyedia layanan maupun pengguna sebagai sasaran penjualan sekaligus menjadi pelaku bisnis. Kosumen pun perannya dapat diperluas menjadi produsen dari produk dan jasa yang dimilikinya. Komunitas-komunitas yang terkonvergensikan inilah yang memungkinkan nilai tambah sarana telekomunikasi akan selalau berada dalam tinggkat kebutuhan yang tinggi.
Peluang
Apapun perkembangannya di kemudian hari, selama faktor pemungkin diperluas maka segala peluang bisa diciptakan, diberdayaan, dan dimasyarakatkan untuk kepentingan perorangan maupun kepentingan bersama yang lebih luas misalnya kepentingan sosial kemasyarakan, kenegaraan, maupun yang lainnya. Dalam komunitas yang hidup inilah maka istilah Inteligence Networking yang dulu diperkenalkan Don Tapscott mulai memperlihatkan bentuk nyatanya sebagai kekuatan ekonomi dijital yang sesungguhnya.
Masih banyak peluang yang dapat dijabarkan lebih jauh dengan digunakannya teknologi 3G. Namun, bagaimanapun juga menerapkan tekologi baru diperlukan suatu keberanian dan komitmen, sekaligus suatu keyakinan bahwa apa yang dimungkinkan bisa terjadi dapat terjadi asalkan semua parameter risikonya dapat dikenali dan dikendalikan dengan seksama sedini mungkin. Kalau keberanian, komitmen, dan keyakinan ini sudah melekat pada suatu organisai, aka keberhasilan untuk menerapkan teknologi apapaun sebenarnya sudah melewati ambang 50 %. Jadi, keuntungannya sudah diraih yaitu keuntungan untuk meraih peluang yang muncul dengan cepat dan penuh pertimbangan dimana cara-cara untuk penyelamatannya telah dipikirkan dengan seksama.
Selasa, Oktober 07, 2008
Artikel Tentang Komputer

Rabu, 24 September 2008 | 10:51 WIB
IBM kembali membuka Data Recovery Center yang berlokasi di daerah Cengkareng. Pusat DRC baru ini berlokasi di area Ring 1, dan memiliki keamanan gedung dengan check point keamanan berlapis. Lokasi ini memiliki ruangan kantor seluas 600 meter persegi.
“Penambahan lokasi ini, disebabkan semakin meningkatnya pelanggan yang membutuhkan tempat data recovery”, ungkap Suryo Suwignjo, President Direktur IBM Indonesia.
Di area ini terdapat ruang server sebesar 200 m persegi. Sedangkan untuk ruang kerjanya dapat menampung hingga 40 tempat duduk. Fasilitas lainnya adalah ruang tamu, ruang konferensi, dua ruang rapat dan ruang operator (pusat komando).
IBM Data Recovery Center hadir untuk penyimpanan dan back-up data sehingga bisnis dapat terus berjalan. “Penawaran harga paket yang paling murah rata-ratanya sekitar US$ 10.000 per tahun, sedangkan untuk harga paket un-limitednya sesuai dengan kesepakatan dengan pelanggan”, kata Suryo. (alv)
Pertanyaan :
Jadi,,ini termasuk pelayanan Web Hosting atu apa pak..lalu Data recovery ini tuh sistemnya bagaimana??? trims